DEMOCRAZY.ID
Pernyataan itu mulanya disampaikan Sandi dalam kunjungan dinas ke Jawa Barat.
Ia mulai bicara politik usai ditanya para wartawan soal kans maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena ini kunjungan dinas ya, ramai orang jadi yang dibahas kedinasan, tidak membahas Pilpres. Bukan tidak mungkin, tapi tidak sekarang," kata Sandi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (22/2).
Namun, Sandi enggan bicara lebih jauh soal politik. Ia pun kembali membahas agenda kementerian dalam kunjungan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Emil--sapaan akrab--Ridwan Kamil juga bicara senada soal peluang di Pilpres 2024.
Ia menyatakan berpasangan dengan Sandi di Pilpres 2024 bukan hal yang mustahil terjadi.
"Tidak ada yang tidak mungkin, tapi tadi kata Pak Sandi masih jauh. Kita fokus, saya menyelesaikan gubernur, Pak Sandi menyukseskan parekraf," ucap Emil.
Sandi dan Emil memang kerap menghiasi bursa calon Pilpres 2024 yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.
Dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) 25-31 Januari 2021 yang dirilis Senin (22/2), Sandi dan Emil masuk daftar tujuh besar sosok dengan elektabilitas tertinggi.
Lebih rinci, melalui sistem top of mind responden, nama Presiden Joko Widodo jadi yang tertinggi dengan 18 persen.
Top of mind responden soal calon presiden yang kedua, yakni Prabowo 12 persen dengan diikuti Anies Baswedan 5,7 persen, Ganjar Pranowo 3,5 persen, dan Sandiaga Uno 2,6 persen.
LSI kemudian melakukan survei semi terbuka, yaitu responden diberi daftar nama tanpa memasukkan Nama Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi.
Pada simulasi semi-terbuka dengan menunjukkan daftar 29 nama dan responden boleh menyebutkan nama lain, Prabowo Subianto paling unggul dengan 22,5 persen, kemudian Ganjar Pranowo 10,6 persen, Anies Baswedan 10,2 persen, Ahok 7,2 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,9 persen, Tri Rismaharini 5,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen, AHY 4,8 persen, sementara nama lain kurang dari 3 persen dan yang belum menjawab 10,4 persen. [Democrazy/cnn]
