DEMOCRAZY.ID
Sebelumnya, survei LSI pada 25-31 Januari 2021 menemukan bahwa Gubernur lebih dipercaya ketimbang Presiden.
Djayadi mengatakan gubernur lebih dipercaya karena lebih dekat dengan rakyat secara geografis. Sementara, Jokowi lebih sering bertugas di ibu kota negara.
"Presiden lebih jauh jaraknya karena nasional. Makin dekat itu cenderung tingkat kepercayaannya sedikit lebih tinggi," kata dia, saat dihubungi, Selasa (23/2).
Meski begitu, ia melihat tak ada perbedaan signifikan antara kepercayaan publik terhadap gubernur dengan kepercayaan publik terhadap Jokowi. Kedua lembaga negara itu sama-sama memiliki tingkat kepercayaan di atas 85 persen.
Djayadi juga menjelaskan frase "gubernur" yang digunakan dalam survei merujuk kepala daerah provinsi secara umum.
Ia membantah kata "gubernur" berkaitan dengan sejumlah kandidat capres 2024, seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, ataupun Ganjar Pranowo.
"Tentu jika menjawab itu, yang kebayang di setiap responden itu ya antara lain siapa yang jadi gubernur dia kan, di provinsi masing-masing," dalihnya.
Djayadi menjelaskan LSI tidak berusaha membenturkan Jokowi dengan para gubernur kandidat capres. Menurutnya, perhelatan 2024 itu masih terlampau jauh.
"Enggak ada, kan kita belum bisa membuat simulasi kayak begitu. Kita belum tahu siapa yang jadi capres," tuturnya.
Sebelumnya, LSI merilis survei terkait peta politik jelang 2024.
Salah satu temuan dalam survei itu terkait tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara.
Temuan yang disoroti LSI adalah kepercayaan publik terhadap gubernur lebih tinggi dari presiden.
Tingkat kepercayaan tehadap gubernur mencapai 91 persen, sedangkan presiden hanya 88 persen. [Democrazy/cnn]
