Hal itu disampaikan sebagai tanggapan dari kicauan Yan A. Harahap terkait pemberhentian dan pencabutan keanggotaannya dan beberapa orang lain dari Partai Demokrat.
Dengan diberhentikannya Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya, maka hak dan kewajiban mereka sebagai anggota Partai Demokrat tidak berlaku lagi.
“Semakin melanggengkan PD menjadi dinasti,” kicau Marzuki Alie, dikutip dari akun Twitter @marzukialie_MA, Sabtu, 27 Februari 2021.
Selain itu, dia mengatakan bahwa suatu saat nanti, dirinya akan menerbitkan sebuah buku perjalanannya bersama Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Insya Allah saatnya saya akan terbitkan buku perjalanan bersama PD dan SBY, agar sejarah tertulis dengan baik, bukan karangan atau rekayasa,” kicau Marzuki Alie.
Dia juga membahas mengenai karma terkait pemecatannya dari Partai Demokrat, yang pasti akan diterima suatu saat nanti.
“Yang jelas karma pasti akan terima balasannya. Langsung atau tidak langsung akan nyata, kita saksikan saja episode-episode berikutnya,” kicau Marzuki Alie.
Sementara terkait cap ‘pengkhianat’ yang disematkan kepadanya, Marzuki Alie pun dengan tegas membantah panggilan tersebut.
“Saya tidak dicap pengkhianat, belajar baca baik-baik, karena kebencian, karena menjelekkan pengurus. Nanti sejarah akan membuktikan siapa yang berkarakter buruk, pengkhianat partai yang sebenarnya,” kicaunya.
Tidak hanya terkait pemecatannya, Marzuki Alie juga menanggapi komentar terkait Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bisa menjadi ketua umum meski belum lima tahun menjadi kader Partai Demokrat.
Yan A. Harahap menjelaskan bahwa dasar penyelenggaraan Kongres V Partai Demokrat adalah AD ART yang berlaku pada periode tahun 2015-2020, yang telah disahkan oleh Kemenkumham.
Marzuki Alie pun mengungkapkan bahwa AD ART tersebut diubah sendiri dan tidak dibicarakan di Kongres.
“AD/ART dirubah sendiri, tidak dibicarakan di Kongres. Kemenkumham tidak melihat cacat tidaknya, hanya mengesahkan bukan berarti isinya sudah benar. Nanti kita akan balikkan kondisi itu semua. Kebenaran akan hadir, kejahatan pasti akan berakhir secanggih apapun rekayasa itu,” kicaunya. [Democrazy/pkry]