DEMOCRAZY.ID
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut upaya itu berkaitan dengan gerakan kudeta terhadap kepengurusan Demokrat.
Menurutnya, upaya itu tak terlepas dari peran Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Ini trik mengadu domba seakan-akan membuat konflik antara Mas Ibas dan Mas AHY. Ini trik lama yang keji dan tidak pernah berhasil," kata Herzaky saat dihubungi, Jumat (26/2).
Herzaky meyakini upaya adu domba AHY dengan Ibas tak akan berhasil.
Dia menyebut kakak beradik itu selalu kompak dan mendukung satu sama lain.
Menurutnya, AHY dan Ibas selalu berjuang bersama membesarkan Demokrat.
AHY bertugas memimpin partai, sedangkan Ibas bertugas memimpin perwakilan Demokrat di parlemen.
"Mas Ibas dan Mas AHY sangat kompak dan harmonis hubungannya sebagai abang adik, bukan orang yang punya ambisi tinggi dan mengalahkan satu sama lain, bukan," ucapnya.
Herzaky justru menyerang balik Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution yang menggulirkan isu tersebut.
Ia mempertanyakan posisi Aswin saat menyatakan ingin AHY mundur.
"Siapa sih si Aswin ini? Ini aspirasi pribadi kok bawa-bawa organisasi? Sudah melalui mekanisme belum?" ucapnya.
Sebelumnya, kudeta berembus di Partai Demokrat. Sejumlah kader dan mantan kader disebut ingin menumbangkan kepemimpinan AHY.
Bahkan, nama KSP Moeldoko diduga jadi dalang gerakan itu.
Baru-baru ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution meminta AHY mundur.
Ia mengusung sejumlah nama sebagai ketua umum, di antaranya Moeldoko dan Ibas. [Democrazy/cnn]
