POLITIK

Tiba-tiba Anies Baswedan Ditantang Dedi Mulyadi, Dibandingkan dengan Ahok

DEMOCRAZY.ID
Januari 21, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Tiba-tiba Anies Baswedan Ditantang Dedi Mulyadi, Dibandingkan dengan Ahok

Tiba-tiba-Anies-Baswedan-Ditantang-Dedi-Mulyadi-Dibandingkan-dengan-Ahok
DEMOCRAZY.ID - Memasuki puncak musim penghujan, banjir kerap melanda sejumlah wilayah. Salah satunya DKI Jakarta yang selama ini menjadi langganan banjir.

Demikian disampaikan Wakil ketua komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, Kamis (21/1/2021).


Menurutnya, curah hujan dan debit air yang tinggi tak selamanya menjadi pemicu banjir.


Namun ia melihat, penanganan banjir selama ini hanya dilakukan di hilir, tanpa melihat akar masalahnya yang terjadi di hulu, yaitu rusaknya alam dan lingkungan.


“Jakarta selalu menjadi langganan banjir, sudah saatnya membenahi bagian hulu dengan cara mereboisasi hutan-hutan yang ada di hulu,” tuturnya.


Apalagi, sambungnya, daerah hulu merupakan penunjung dari ibu kota negara.


“Apa salahnya kalau Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan anggaran untuk memperbaiki hutan di daerah hulu,” saran dia.


Daerah hulu Ibu Kota Negara yang dimaksud Dedi Mulyad yaitu Bogor, Bandung Barat, Cianjur dan Purwakarta.


Bila hutan di daerah penunjang itu masih rusak, bisa dipastikan banjir akan terus melanda wilayah Jakarta.


“Saya tantang Gubernur Anies untuk menggelontorkan anggaran Rp1 triliyun,” tantangnya.


“Uang tersebut gunakan untuk melakukan perbaikan hutan di wilayah penunjang,” tambah Dedi Mulyadi.



Tantangan politisi Partai Golkar kepada Anies Baswedan ini lantaran banyak perusahaan tambang dan perkebunan yang besar berkantor di Jakarta.


“Mereka perusahan besar berkantor di Jakarta, mengambil hasil buminya di daerah, seperti pertambangan, hutan dan lain-lain,” ungkapnya.


Tapi bayar pajaknya pasti di wilayah Jakarta. Artinya, ada pemasukan uang dari hasil pajak perusahaan yang masuk ke APBD DKI Jakarta.


“Gubernur tinggal berbagi, menganggarkan untuk reboisasi. Berani enggak?” tantangnya lagi.


Dedi lantas menceritakan saat dirinya masih menjabat Bupati Purwakarta dimana yang menjadi Gubernur DKI kala itu adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.


Ia lalu mengajukan proposal untuk menggelontorkan anggaran membenahi hutan di wilayah penyangga ibu kota.


“Saat itu Pak Ahok responnya bagus, dengan mengirimkan stafnya ke lapangan melihat secara langsung hutan-hutan yang ada di sepanjang aliran sungai Sitarum. Namun sayangnya belum ada tindak lanjut,” bebernya.


Karena itu, ia memilih untuk melayangkan tantangan kepada Anies Baswedan membantu memperbaiki hutan di wilayah hulu dengan cara melakukan reboisasi.


Atau membeli pohon-pohon milik masyarakat di sepanjang aliran sungai, kemudian pohon tersebut dipelihara jangan sampai di tebang.


“Banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas Bogor itu hutannya tinggal 5 persen. Artinya kerusakannya sangat parah,” ujarnya.


“Aliran air dari hulu itu nanti jatuhnya pasti ke hilir yaitu ke wilayah DKI Jakarta. Kita kembalikan hutan disana minimalnya 30% atau bahkan lebih dari 30 persen,” jelas Dedi Mulyadi. [Democrazy/pjst]

Penulis blog