PERISTIWA

Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Mengerikan Sriwijaya SJ182 Jatuh, Sampai Gak Enak Makan dan Tidur

DEMOCRAZY.ID
Januari 11, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Mengerikan Sriwijaya SJ182 Jatuh, Sampai Gak Enak Makan dan Tidur

Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Mengerikan Sriwijaya SJ182 Jatuh, Sampai Gak Enak Makan dan Tidur
DEMOCRAZY.ID - Detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 menghujan di perairan Kepulauan Seribu digambarkan sebagai peristiwa yang sangat mengerikan.

Pasalnya, hingga kini, peristiwa itu sampai membuat Hendrik Mulyadi tak enak makan dan tak bisa tidur nyenyak.


Hendrik adalah nelayan rajungan di sekitar perairan Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu.


Saat itu, ia berada tak jauh dari lokasi diduga merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ182.


Hendrik bersama dua rekannya menjadi ABK kapal pencari rajungan.


“Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan),” ungkapnya kepada Antara di Pulau Lancang.


Namun, ia tak menyangka ada benda sangat besar jatuh tak jauh dari lokasinya berada.


“Tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa,” kata pria 30 tahun itu.


Hendrik mengaku, bersama dua rekannya, ia seperti terpaku dan tak bisa melakukan apa-apa.


Hendrik dan dua rekannya bahkan awalnya mengira bahwa itu adalah bom yang jatuh dan meledak.


Sama sekali tak terlintas di pikirannya bahwa yang jatuh itu adalah sebuah pesawat sarat penumpang.


Sebab, sesaat sebelum pesawat jatuh, ia sama sekali tak mendengar suara mesin pesawat.


“Suara mesin gak ada,” ungkapnya.


Selain itu, Hendrik mengungkap bahwa dirinya sama sekali tak melihat adanya api.


“Hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar,” bebernya.


Meski tidak mengalami cedera dan kapalnya tidak mengalami kerusakan, Hendrik mengaku masih terguncang.


Hingga saat ini Hendrik mengaku tidak enak makan dan tidur sampai tak sanggup bekerja mencari rajungan seperti sebelumnya.


Sementara, sampai dengan Minggu (10/1) petang, RS Polri Kramat sudah menerima tujuh kantong bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ182.


Selain itu, juga 21 sampel informasi atau DNA.


Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono konferensi pers di Jakarta, kemarin.


“Dapat kami informasikan sampai saat ini tim telah menerima sampel DNA sebanyak 21 sampel kemudian kantong jenazah sebanyak tujuh,” ujarnya.


Rencananya, mulai hari ini, Senin (11/1), tim Disaster Victim Identification (DVI) akan melakukan identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah dan hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat.


Karena itu, pihaknya meminta kepada para keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 agar bisa menyampaikan informasi terkait para korban.


Baik berupa dokumen seperti ijazah, kartu keluarga dan dokumen-dokumen lainnya kepada Tim DVI.


“Pada kesempatan ini kami memohon juga kepada keluarga korban untuk membantu tim DVI ini untuk melaksanakan tugasnya,” tutur Rusdi Hartono. [Democrazy/pjst]

Penulis blog