POLITIK

Ribuan Calon Ikut Seleksi Jubir KPK Namun Tak Satupun Lolos, Eks Kandidat Beberkan Sejumlah Kejanggalan

DEMOCRAZY.ID
Januari 30, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ribuan Calon Ikut Seleksi Jubir KPK Namun Tak Satupun Lolos, Eks Kandidat Beberkan Sejumlah Kejanggalan

Ribuan-Calon-Ikut-Seleksi-Jubir-KPK-Namun-Tak-Satupun-Lolos-Eks-Kandidat-Beberkan-Sejumlah-Kejanggalan
DEMOCRAZY.ID - KPK mengatakan tidak ada satu kandidat pun yang dinyatakan lolos memenuhi kriteria untuk mengisi posisi Humas Utama-Juru Bicara (jubir) KPK. 

Salah satu kandidat yang ikut seleksi Jubir KPK itu kini buka suara.


Adalah Susan Margaret Palilingan. Wanita asal Manado ini menjelaskan proses seleksi jubir KPK ini dimulai di sejak Agustus 2020. 


Jumlah pendaftar seleksi ini sebanyak 2.174 pelamar. 


Ia menjadi satu dari lima kandidat yang lolos hingga tahap akhir.


"Tahapan demi tahapan seleksi saya ikuti, meskipun harus berjuang (antara takut dan bergairah) harus beberapa kali perjalanan Manado ke Jakarta, saya lakukan di saat pandemi Covid-19 untuk mengikuti tahapan demi tahapan seleksi di PPM Manajemen di Jakarta. Tahap kedua psikotest, Puji Tuhan, saya kembali lolos, lanjut ke tahap ketiga Assesment Test dan Pemeriksaan Kesehatan, semua saya lewati dengan baik dan dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya hingga akhirnya tahap ketiga hanya tersisa 5 orang," kata Susan dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/1/2021).


Susan mengatakan kelima orang itu dinyatakan lolos itu masuk tahap wawancara dengan Komisioner KPK. 


Pelaksanaan tes wawancara seharusnya dilakukan pada 22 September 2020. 


Namun, Susan mengatakan tahap wawancara dengan Komisioner KPK itu tidak kunjung terlaksana hingga memasuki tahun 2021.


"Hingga akhirnya Tahap ketiga hanya tersisa 5 orang, dan kami menunggu pengumuman untuk tahap terakhir yaitu Wawancara dengan Komisioner KPK sebagaimana diumumkan kepada kami sesuai jadwal tanggal 22 September 2020. Namun entah ada kendala apa di Lembaga Anti Rasuah yang besar ini, sampai memasuki tahun 2021, tahap akhir Wawancara dengan Komisioner KPK tidak dilaksanakan dan pemberitahuan pengumuman tak kunjung ada tanpa alasan yang jelas pada kami, 5 orang peserta yang tersisa," ujarnya.


Ia kemudian terkejut mendapat pengumuman ternyata tidak ada satu pun kandidat yang dinyatakan lolos. 


Padahal, tes wawancara dengan Komisioner KPK itu tak pernah dilakukan.


"Setelah menunggu 4 bulan lebih akhirnya tanggal 27 Januari 2021 keluarlah pengumuman resmi Seleksi Juru Bicara KPK. Dan yang mengejutkan saat melihat di Web PPM Manajemen, tentang Pengumuman Hasil Seleksi Tahap 3 Rekrutmen dan Seleksi Spesialis Humas Utama-Juru Bicara KPK, hasilnya adalah 'tidak ada peserta yang diundang lolos ke tahap selanjutnya'. Sementara, di laman peserta, disampaikan ke masing-masing peserta dengan redaksi 'Dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan' masih dengan catatan 'Hanya peserta terbaik dan memenuhi kualifikasi yang dapat mengikuti tahap seleksi selanjutnya. Dari 2.174 peserta, lolos tahap pertama 7 orang, akhirnya tersisa 5 orang (di tahap ketiga) dan tidak ada satu pun peserta yang diundang ke tahap selanjutnya?" ungkapnya.


Dengan adanya pengumuman itu, Susan menyebut proses seleksi Jubir KPK ini ada kejanggalan. 


Pertama, ia menyoroti molornya jadwal tahap wawancara dengan Komisioner KPK selama 4 bulan dan bahkan hingga tahun 2021 belum juga dilaksanakan.


"Seleksi ini seperti ada kejanggalan? Mulai dari pengumuman tahap 3 yang molor hingga 4 bulan, kegiatan tahun anggaran 2020 yang seharusnya selesai di tahun yang sama baru selesai di tahun 2021 dengan tidak ada hasil apa-apa. Mengapa bisa molor sampai 4 bulan, jauh dari jadwal pengumuman tahap 3 sebagaimana diumumkan tanggal 22 September 2020, Ada apa dengan seleksi ini?" tanya Susan.


Kedua, ia mempertanyakan pemberitahuan soal peserta dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan. 


Padahal, ia menyebut selama proses seleksi peserta yang lolos dinyatakan memenuhi persyaratan.


"Pertanyaan lain adalah pernyataan yang disampaikan di laman peserta, bahwa masing-masing peserta dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan, namun dari setiap seleksi yang kami jalani, kami dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, dengan demikian kami dinyatakan memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Tahap akhir adalah wawancara dengan Komisioner KPK, namun batal dilaksanakan, sehingga apa yang menjadi dasar bahwa 5 orang yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya 'Dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan'," sebutnya.


"Sebenarnya apa tujuan seleksi ini? Dan apa yang dicari untuk mengisi posisi Jubir KPK? Apa tidak ada yang mampu diantara 2.174 orang yang merasa terpanggil? Bagaimana dengan peserta yang sudah lolos seleksi bahkan sampai melalui 3 tahapan seleksi serta dinyatakan lolos ke tahap akhir yang tidak dilaksanakan dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan? Proses seleksi melalui pihak ketiga, siapa yang salah, KPK atau pihak ketiga sebagai penyelenggara seleksi?" imbuhnya.


Untuk itu, Susan mengaku kecewa dengan proses seleksi jubir KPK yang ternyata tidak mendapatkan hasil tersebut. 


Menurutnya, proses seleksi jubir KPK tersebut mubazir dan menghamburkan uang negara.


"Berapa uang negara yang sudah dikeluarkan dalam seleksi ini? Kalau seleksi ini tidak ada hasil, apakah akan dibuat seleksi jilid 2? Siapa lagi yang mau ditargetkan untuk mendaftar? Apakah ada yang ditunggu untuk mendaftar di seleksi ini? Atau sudah ada yang dipersiapkan untuk posisi ini? Jika akan dilakukan seleksi terbuka lagi, siapa yang harus mengawasi proses seleksi ini agar berjalan fair? Entahlah. Yang pasti yang bisa saya katakan adalah seleksi juru bicara KPK adalah seleksi yang mubazir dan menghamburkan uang negara. Bagaimana bisa lembaga antirasuah yang besar dan menjadi kebanggaan serta tumpuan harapan masyarakat Indonesia, melaksanakan seleksi Jubir saja tidak beres? Padahal saya menaruh harapan besar bahwa seleksi Jubir KPK benar-benar objektif, tanpa kepentingan apapun apalagi intervensi dari manapun," tuturnya.


Sebelumnya diberitakan, serangkaian tahapan seleksi untuk posisi spesialis Humas Utama-Juru Bicara KPK telah selesai dilaksanakan. 


Namun, hingga seleksi tahap akhir itu, tak ada satu pun yang dinyatakan lolos memenuhi kriteria.


"Setelah dilakukan beberapa tahapan seleksi dengan melibatkan pihak ketiga yang Independen. Berdasarkan informasi yang kami terima bahwa tidak ada peserta yang dinyatakan lulus ke tahap akhir," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (29/1/2021).


Ali menyebut KPK berencana membuka seleksi baru untuk posisi yang sama. 


Namun Ali belum menjelaskan kapan rencana tersebut digelar. 


Keterangan pengumuman dimaksud dapat dilihat di website https://ppm-rekrutmen.com/kpk/pengumuman. [Democrazy/dtk]

Penulis blog