PERISTIWA

Kisah Jenderal Wismoyo dan 'Death Letter Box' di Hutan Kalimantan

DEMOCRAZY.ID
Januari 29, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Kisah Jenderal Wismoyo dan 'Death Letter Box' di Hutan Kalimantan

Kisah-Jenderal-Wismoyo-dan-Death-Letter-Box-di-Hutan-Kalimantan
DEMOCRAZY.ID - Almarhum Jenderal (Purn) Wismoyo Arismundar tak cuma dihormati di lingkungan TNI, tapi juga di dunia olahraga. Sebagai tentara, karir tertinggi Wismoyo adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), setelah melalui jenjang Komandan Jenderal Kopassandha, Pangdam Udaya dan Diponegoro, dan Panglima Kostrad.

"Beliau terpilih jadi KSAD bukan semata karena ipar Presiden Soeharto," kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono kepada detikcom, Jumat (29/1/2021).


Wismoyo yang lahir di Bondowos, Jawa Timur, 10 Februari 1940 menggapai puncak karir itu karena dia memang hebat. 


Sikap dan tuturnya selalu bisa teladan, bertanggung jawab atas ucapan dan langkahnya. 


"Dia kesatria yang handsome, fisiknya kuat karena dia seorang pejudo, petarung," imbuhnya.


Hendropriyono mengenal Wismoyo sejak muda dan pernah bertugas bersama dalam operasi militer anti gerilya dari pasukan rakyat Serawak (PGR/Paraku) di Kalimantan Barat, 1969-1970. 


Salah satu yang paling mengesankannya, kala itu Wismoyo satu-satunya tentara yang menemukan death letter box. 


Itu adalah sistem komunikasi para gerilyawan musuh yang menggunakan kurir (death letter box). 


Si kurir meletakkan surat di dalam tanah di tempat yang disepakat untuk diambil oleh kurir lainnya.


"Waktu itu kami ratusan kilometer berjalan di hutan yang lebat tanpa bisa lihat saking lebatnya. Kapten Wismoyo tiba-tiba meminta pasukan menggali satu titik tanah, dan ternyata isinya surat itu," tutur Hendropriyono.


Lewat surat itulah yang menjadi awal terbongkarnya pasukan bawah tanah, gerilya Serawak dan Kalimantan Utara. 


Hendropriyono mengaku sempat bertanya ke atasannya itu bagaimana bisa tahu bila di titik itu ada death letter box. 


"Dia jawab karena perasaan aja, kok ada yang aneh. Saya berhenti, terus gali tanah, eh ada surat itu."


Setelah Kapten Wismoyo kembali ke Jakarta, posisinya digantikan teman seangkatannya, 1963, Kapten Sintong Panjaitan. 


"Saya jadi Kepala Seksi Intelijen di bawah Pak Sintong," ujar Hendropriyono.


Jenderal Wismoyo meninggal dunia pada Kamis (28/1/2021) pukul 04.29 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta. Dia dimakamkan di Giribangun, Solo, Jawa Tengah. [Democrazy/dtk]

Penulis blog